2022-10-16
Kementerian Kehakiman Brasil pekan lalu memerintahkan 32 pengecer di negara itu untuk berhenti menjual produk vaping atau menghadapi denda harian yang berat. Perusahaan diberi waktu 48 jam untuk mematuhi.
Perintah itu diterbitkan dalam Lembaran Negara Resmi negara itu pada 1 September. Pengecer dikenakan denda harian sebesar 5.000 real Brasil (sekitar $969 AS) jika mereka mengabaikan perintah kementerian kehakiman.
Ancaman itu datang kurang dari dua bulan setelah regulator makanan dan obat-obatan negara Agência Nacional de Vigilância Sanitária (ANVISA)menegaskan posisinya bahwa negara harus mempertahankan larangan yang ada on vaping products.
Brasil mengadopsi alarangan vaping in 2009, but the rules are regularly ignored, with vapes widely available both in stores and online. Apparently even major retail outlets flout the country’s rules. Menurut Laporan Brasil, salah satu rekanperusahaan yang disebutkan dalam perintah kementerian kehakiman adalah Carrefour milik Prancis, yang mengoperasikan jaringan supermarket terbesar di Brasil dengan lebih dari 1.000 toko.
Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil mengeluarkan ajumpa pers Sept. 1, describing the action as a “precautionary measure.” According to the release, the country’s consumer agency SENACON “assessed the need to take urgent measures to remedy the problem and protect the health and safety of consumers.”
Sekitar 20 juta orang Brasil merokok, yang legal untuk dijual. Brasil adalah negara penghasil tembakau terbesar kedua (setelah China) di dunia.